Makam Sultan Sulaiman Rahmatullah, Terletak di Desa Lihung RT. 01 Makam ini termasuk Wisata Religius yang sering di Jiarahi orang dari dari desa tetangga atau luar daerah dari keturunan beliau. Sebelumnya kubah makam ini berbentuk Rumah adat Banjar Bubungan dan oleh Bupati H. Khairul Saleh akhirnya makam ini di pugar dengan bentuk permanen seperti sekarang.
Sejarah Singkat Tentang Sultan Sulaiman Rahmatullah
Posting : Rusman Effendi
Sejarah Singkat Tentang Sultan Sulaiman Rahmatullah
dan raja-raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut. Hindia Belanda jatuh ke tangan
Inggris, tetapi Inggris melepaskan kekuasaannya di Banjarmasin. Kemudian Hindia
Belanda datang kembali ke Banjarmasin untuk menegaskan kekuasaannya.
Sultan Sulaiman bin Sultan Tahmidillah adalah Raja Banjar ke-19 menurut zaman Hindu atau Sultan Banjar ke-11 menurut zaman Islam.
Sultan Sulaiman bin Sultan Tahmidillah adalah Raja Banjar ke-19 menurut zaman Hindu atau Sultan Banjar ke-11 menurut zaman Islam.
Sultan Sulaiman Rahmatullah memerintah sejak tahun
1808-1825 M, selama kurang lebih 17 tahun. Kesultanan Sulaiman juga tidak
diakui oleh Belanda sebagai Sultan Banjar 11. Malah pihak Belanda memaksa
beliau untuk menebus perjanjian antara Wiranata (Sultan Sulaiman Saidullah)
dengan Belanda.
Pada tanggal 9 September 1809, Sultan Sulaiman
menyerahkan intan miliknya 26 Karat ditaksir sekitar sekitar Fl 50.000 atau
setara dengan 25.000 real kepada utusan khusus Gubernur Jenderal Belanda di
Batavia (HW Daendels) sebagai alat penukar untuk mengambil alih kepemilikan
atas benteng-benteng Belanda yang ada di Pulau Tatas (Banjarmasin) dan di
Pantai Tabonio (Syamsuddin, 2001:82).
Pusat pemerintahan atau Keraton Kerajaan Banjar
pada masa pemerintahan beliau dipindahkan ke Karang Anyar Karang Intan, namun
menurut pendapat masyarakat disini Letak Keraton di Desa Sungai Basar sebelum
Desa Bi'ih dengan Nama "Karang Keraton".
Sultan Sulaiman wafat pada tahun 1825 M dan
dimakamkan di Desa Lihung Kecamatan Karang Intan, sampai saat ini makam beliau
tetap terpelihara oleh Masyarakat disana terletak sekitar 20 meter di pinggir
sungai Karang Intan dulu kubah makam beliau berbentuk Rumah Adat Banjar
Bubungan Tinggi sekarang dibuat beton dengan bentuk kubah mesjid disini banyak
orang menyebut makam beliau makam Datu Keramat.
Posting : Rusman Effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar