Struktur Aparat Desa Lihung

Struktur Aparat Desa Lihung

Selasa, 22 Maret 2016

Daftar Kegiatan dan Bantuan Proyek di Desa Lihung

Adapun Daftar Kegiatan dan Bantuan Proyek di Desa Lihung dalam Periode 2013-2018, adalah sebagai berikut :
1. Jalan Lingkungan Cor Semen 2 x 500 meter Tahun 2013 : Sumber Dana APBD - Depnakertrans
2. Sumur Gali 6 buah Tahun 2013 : Sumber Dana Gerbang Mastaskin
3. Dynase 1 x 320 Tahun 2013 : Sumber Dana PPIP

4. Sumur Gali 25 Buah Tahun 2013 : Sumber Dana PPIP
5. Safety Tank Komunal 17 Unit Tahun 2013 : Sumber Dana Perkim
6. Rehab Mesjid Tahun 2013 : Sumber Dana Swadaya

7. Rumah Bidan Tahun 2014 : Sumber Dana PNPM
8. Rehab Jembatan Gantung Tahun 2014 : Sumber Dana APBD

9. Safety Tank Komunal 17 Unit Tahun 2015 : Sumber Dana Perkim
10. Pompa Air Untuk Pertanian 1 Unit Tahun 2015 : Sumber Dana Pertanian
11. Rehab Total Jembatan Gantung Tahun 2015 : Sumber Dana APBD
12. Regol Mesjid Tahun 2015 : Sumber Dana APBN
13. Pembuatan Tempat Wudhu Mesjid Tahun 2015 : Sumber Dana APBN
14. Jalan Usaha Tani 2,5 x 500 meter Tahun 2015 : Sumber Dana APBN
15. Sumur Gali 6 Buah Tahun 2015 : Sumber Dana APBN
16. Perlengkapan Hadrah Tahun 2015 : Sumber Dana APBN
17. Pengadaan Bak Sampah 20 Buah Tahun 2015 : Sumber Dana APBDES
18. Armada Pengangkutan Sampah Tahun 2015 : Sumber Dana Perkim         


 

Senin, 22 Februari 2016

Makam Sultan Sulaiman

Makam Sultan Sulaiman Rahmatullah, Terletak di Desa Lihung RT. 01 Makam ini termasuk Wisata Religius yang sering di Jiarahi orang dari dari desa tetangga atau luar daerah dari keturunan beliau. Sebelumnya kubah makam ini berbentuk Rumah adat Banjar Bubungan dan oleh Bupati H. Khairul Saleh akhirnya makam ini di pugar dengan bentuk permanen seperti sekarang. 
Sejarah Singkat Tentang Sultan Sulaiman Rahmatullah
Ia mendapat gelar Sultan Muda atau Pangeran Ratu Sultan Sulaiman sejak tahun 1767 ketika berusia 6 tahun. Dibantu oleh adiknya yaitu Pangeran Mangku Dilaga/Pangeran Ismail dengan gelar Ratu Anom Mangku Dilaga/Ratu Anom Ismail sebagai mangkubumi (dihukum bunuh karena merencanakan kudeta), Sultan Sulaiman digantikan anaknya Sultan Adam. Keturunannya menjadi Sultan Banjar dan raja-raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut. Hindia Belanda jatuh ke tangan Inggris, tetapi Inggris melepaskan kekuasaannya di Banjarmasin. Kemudian Hindia Belanda datang kembali ke Banjarmasin untuk menegaskan kekuasaannya.

Sultan Sulaiman bin Sultan Tahmidillah adalah Raja Banjar ke-19 menurut zaman Hindu atau Sultan Banjar ke-11 menurut zaman Islam.

Sultan Sulaiman Rahmatullah memerintah sejak tahun 1808-1825 M, selama kurang lebih 17 tahun. Kesultanan Sulaiman juga tidak diakui oleh Belanda sebagai Sultan Banjar 11. Malah pihak Belanda memaksa beliau untuk menebus perjanjian antara Wiranata (Sultan Sulaiman Saidullah) dengan Belanda.

Pada tanggal 9 September 1809, Sultan Sulaiman menyerahkan intan miliknya 26 Karat ditaksir sekitar sekitar Fl 50.000 atau setara dengan 25.000 real kepada utusan khusus Gubernur Jenderal Belanda di Batavia (HW Daendels) sebagai alat penukar untuk mengambil alih kepemilikan atas benteng-benteng Belanda yang ada di Pulau Tatas (Banjarmasin) dan di Pantai Tabonio (Syamsuddin, 2001:82).

Pusat pemerintahan atau Keraton Kerajaan Banjar pada masa pemerintahan beliau dipindahkan ke Karang Anyar Karang Intan, namun menurut pendapat masyarakat disini Letak Keraton di Desa Sungai Basar sebelum Desa Bi'ih dengan Nama "Karang Keraton".

Sultan Sulaiman wafat pada tahun 1825 M dan dimakamkan di Desa Lihung Kecamatan Karang Intan, sampai saat ini makam beliau tetap terpelihara oleh Masyarakat disana terletak sekitar 20 meter di pinggir sungai Karang Intan dulu kubah makam beliau berbentuk Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi sekarang dibuat beton dengan bentuk kubah mesjid disini banyak orang menyebut makam beliau makam Datu Keramat.
 
Posting : Rusman Effendi

Kamis, 18 Februari 2016

Aset Sejarah Desa Lihung

Desa Lihung mempunyai aset Sejarah berupa Rumah Adat Banjar yang cukup langka di Kabupaten Banjar. Rumah Adat Banjar ini cukup dikenal diluar namun belum banyak di ketahui di Kabupaten Banjar Pada Umumnya.Peninggalan Rumah Adat Banjar Desa Lihung merupakan saksi bisu, pada zaman Kesultanan Banjar Tempo dulu, sebenarnya ada beberapa rumah adat yang masih ada di Desa Lihung namun kondisi rumah sudah terpelihara lagi, Rumah-Rumah Adat Banjar yang terdapat di Desa Lihung adalah : Gajah Manyusu, Balai Laki, Balai Bini, Palimasan dan Tadah Alas. Namun yang masih terpelihara dan sering dikunjungi orang luar adalah Rumah Adat Banjar Balai Bini disini disebut Rumah Basar dan Rumah Adat Banjar Palimasan Kambar.

Rumah Adat Banjar Balai Bini


Rumah Basar, di Arsitektur Rumah Banjar Rumah Adat Banjar ini disebut Rumah Adat Banjar Balai Bini. Rumah Adat ini terletak di RT. 01 Desa Lihung. Menurut Saudara Rusman Effendi (Pengamat Tentang Rumah Adat Banjar), Rumah Adat Banjar ini pada zamannya diperuntukan untuk pengasuh Puteri Raja sebelum dibawa ke Keraton Kesultanan. Rumah Adat ini cuma terdapat 2 buah di daerah Kabupaten Banjar di Daerah Pasayangan dan Desa Lihung ini. Malah diperkirakan lebih tua dari Rumah Adat Balai Bini yang terdapat di Pasayangan karena Ornamen yang terdapat pada rumah ini merupakan ornamen yang dibuat sebelum tahun 1930an.


Rumah Adat Banjar Palimasan



Rumah Adat Banjar Palimasan, yang terdapat di RT. 01 No. 37 dan 38 Desa Lihung, rumah  ini merupakan Rumah Adat yang paling unik diantara Rumah Adat Banjar Palimasan se Kalsel, Rumah ini milik keluarga Nini Masja (Alm) dan Kai Amin (Alm),  karena kedua anjungan ini berdempet menjadi satu di Desa Lihung rumah adat ini disebut Rumah Kambar. Rumah Adat Banjar Palimasan ini pada zaman dulu diperuntukan untuk Rumah Kaum Ulama dan Tokoh Masyarakat, dengan adanya rumah adat banjar ini mengartikan kalau Desa Lihung merupakan daerah Religius. Rata-rata anak-anak Desa ini pada dulu kebanyakan meneruskan jenjang Pendidikan di Pondok Darussalam Martapura. dan terdapat makam-makam Alim Ulama yang sering di Jiarahi orang.

No. 37 kiri di huni oleh Siti Gonimah Cicit dari Nini Masja (Alm) sedangkan No. 38 kanan dihuni oleh H. Alamsyah yang masih kerabat dari Nini Masja (Alm)

 Bagian dalam Rumah Adat Banjar Palimasan Kambar pada Rumah No. 38 H. Alamsyah





Geografis Desa


Desa Lihung mempunyai Lingkungan atau Rukun Tetangga (RT). sebanyak 3 buah, adapun nama-nama Ketua RT tersebut adalah sebagai berikut :

RT. 01  diketuai oleh Abdullah 
wilayahnya berbatasan dengan Desa Pasar Lama

RT. 02 diketuai oleh Saniman 
wilayahnya berbatasan dengan Desa Penyambaran, sedangkan 

RT. 03 diketuai oleh Fahrurroji
wilayahnya berbatasan dengan Desa Karang Intan, Desa Padang Panjang dan Desa Penyambaran.  

Luas keseluruhan Desa Lihung adalah 1.225 Ha.

Kantor Kepala Desa Lihung 
Jalan Kemuning RT. 03 Desa Lihung Kecamatan Karang Intan
Kabupaten Banjar Kode Pos 70611


  
DATA GEOGRAFIS
































DATA DEMOGRAFI