Struktur Aparat Desa Lihung

Struktur Aparat Desa Lihung

Sabtu, 14 September 2013

Sejarah dan Potensi Desa Lihung

Desa Lihung berdasarkan tutur para Tetuha Kampung yang masih hidup, berasal dari kata Lihung, yaitu sebuah sungai kecil yang mengalir di areal persawahan di lingkungan RT. 02 Desa Lihung, Desa Lihung sudah ada sejak Zaman Sultan Sulaiman Rahmatullah (1801-1925) yang bermakam di RT. 01 Desa Lihung, Kerajaan Banjar pernah berpusat di Karang Intan atau tempat di Desa Lihung Hingga Arah Desa Sei Besar yang masih masuk wilayah Kecamatan Karang Intan.

Penduduk Desa Lihung Berjumlah kurang lebih 664 Jiwa (data Statistik Akbid, April 2013), Desa Lihung berdasarkan tutur para Tetuha Kampung yang masih hidup, berasal dari kata Lihung, yaitu sebuah sungai kecil yang mengalir di areal persawahan di lingkungan RT. 02 Desa Lihung, Desa Lihung sudah ada sejak Zaman Sultan Sulaiman Rahmatullah (1801-1925) yang bermakam di RT. 01 Desa Lihung, Kerajaan Banjar pernah berpusat di Karang Intan atau tempat di Desa Lihung Hingga Arah Desa Sei Besar yang masih masuk wilayah Kecamatan Karang Intan.

Penduduk Desa Lihung berjumlah kurang lebih 664 jiwa (data statistik Akbid, April 2013), terdiri dari laki-laki sebanyak 335 jiwa dan perempuan sebanyak 329 jiwa, dan terdiri dari 209 Kepala Keluarga.  Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalan waktu.  Mata pencaharian secara umum adalah bertani dan berkebun.  Diantaranya yang banyak menghasilkan adalah dari sektor perikanan dan karet.  Sebagian kecil menjadi pegawai (baik Negri maupun swasta) dan wira usaha mandiri.


Masyarakat Desa Lihung termasuk golongan agamis, terbukti semua penduduknya 100% beragama islam dan banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan, diantaranya :

1.       Kegiatan Keagamaan di RT 01 dan 02 khusus laki-laki, tiap malam kamis pembacaan Maulid (warga),malam selasa pembacaan Kitab Dalail berjamaah (Masjid) dan malam sabtu pembacaan kitab Burdah (warga).  Selain itu juga tiap malam kamis ba’da magrib ada majelis ta’lim di masjid dengan jamaah laki-laki dan perempuan.

2.       Kegiatan Keagamaan di RT 01 dan 02 khusus perempuan, pembacaan maulid tiap malam sabtu, pembacaan kitab dalail berjamaah tiap jumat siang dan pembacaan kitab Burdah berjamaah tiap malam jumat (khusus perempuan hanya di rumah warga, tidak di masjid)

3.          Kegiatan Keagamaan di RT 03, khusus laki-laki tiap malam rabu dan malam jumat pembacaan maulid, dan tiap malam ahad pembacaan kitab Burdah berjamaah di Musholla.  Adapun kaum wanitanya pembacaan yasin berjamaah tiap malam selasa dan pembacaan kitab Burdah berjamaah tiap jumat siang (di rumah warga).


Untuk sarana pendidikan, Desa Lihung hanya memiliki Madrasah setingkat SD dan TPA Alqur’an, sehingga bagi anak-anak yang ingin sekolah umum harus datang ke desa tetangga (Karang Intan) yang mempunyai fasilitas lengkap, berupa 2 buah Sekolah Dasar dan 1 buah SMP. Untuk tingkat pendidikan sendiri, kebanyakan warganya hanya menamatkan sampai Sekolah Dasar, karena lebih suka melanjutkan ke Pondok Pesantren Darussalam di Martapura.  Hanya sedikit warga yang menamatkan sekolah hingga Perguruan Tinggi.  Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada table di bawah nantinya.
Potensi Desa Lihung sebenarnya terbilang bagus, karena usaha perikanan yang mulai maju dan menguntungkan, dan juga masih banyak lahan tanah yang kosong, sehingga seharusnya bias dimanfaatkan untuk usaha produktif.  Hanya sayangnya, masih banyak lahan tidur masih kurang dimanfaatkan oleh warga, padahal bila bisa dimanfaatkan akan bisa menambah pendapatan warga itu sendiri.  Dalam hal ini mungkin bias dimanfaatkan oleh para investor (khususnya dalam bidang perkebunan dan industri) untuk bisa memanfaatkannya, missal dengan system kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar