Desa Lihung berdasarkan tutur para Tetuha Kampung yang masih hidup, berasal dari kata Lihung, yaitu sebuah sungai kecil yang mengalir di areal persawahan di lingkungan RT. 02 Desa Lihung, Desa Lihung sudah ada sejak Zaman Sultan Sulaiman Rahmatullah (1801-1925) yang bermakam di RT. 01 Desa Lihung, Kerajaan Banjar pernah berpusat di Karang Intan atau tempat di Desa Lihung Hingga Arah Desa Sei Besar yang masih masuk wilayah Kecamatan Karang Intan.
Penduduk Desa Lihung Berjumlah kurang lebih 664 Jiwa (data Statistik Akbid, April 2013), Desa Lihung berdasarkan tutur para Tetuha Kampung yang masih hidup, berasal dari kata Lihung, yaitu sebuah sungai kecil yang mengalir di areal persawahan di lingkungan RT. 02 Desa Lihung, Desa Lihung sudah ada sejak Zaman Sultan Sulaiman Rahmatullah (1801-1925) yang bermakam di RT. 01 Desa Lihung, Kerajaan Banjar pernah berpusat di Karang Intan atau tempat di Desa Lihung Hingga Arah Desa Sei Besar yang masih masuk wilayah Kecamatan Karang Intan.
Penduduk Desa
Lihung berjumlah kurang lebih 664 jiwa (data statistik Akbid, April 2013),
terdiri dari laki-laki sebanyak 335 jiwa dan perempuan sebanyak 329 jiwa, dan
terdiri dari 209 Kepala Keluarga. Jumlah
ini akan terus bertambah seiring berjalan waktu. Mata pencaharian secara umum adalah bertani
dan berkebun. Diantaranya yang banyak
menghasilkan adalah dari sektor perikanan dan karet. Sebagian kecil menjadi pegawai (baik Negri
maupun swasta) dan wira usaha mandiri.
Masyarakat Desa
Lihung termasuk golongan agamis,
terbukti semua penduduknya 100% beragama islam dan banyak dilaksanakan
kegiatan-kegiatan keagamaan, diantaranya :
1. Kegiatan Keagamaan di RT 01 dan 02 khusus laki-laki, tiap malam kamis
pembacaan Maulid (warga),malam selasa pembacaan Kitab Dalail berjamaah (Masjid)
dan malam sabtu pembacaan kitab Burdah (warga).
Selain itu juga tiap malam kamis ba’da magrib ada majelis ta’lim di
masjid dengan jamaah laki-laki dan perempuan.
2. Kegiatan Keagamaan di RT 01 dan 02 khusus perempuan, pembacaan maulid tiap
malam sabtu, pembacaan kitab dalail berjamaah tiap jumat siang dan pembacaan
kitab Burdah berjamaah tiap malam jumat (khusus perempuan hanya di rumah warga,
tidak di masjid)
3.
Kegiatan Keagamaan di RT 03, khusus laki-laki
tiap malam rabu dan malam jumat pembacaan maulid, dan tiap malam ahad pembacaan
kitab Burdah berjamaah di Musholla. Adapun kaum wanitanya pembacaan yasin
berjamaah tiap malam selasa dan pembacaan kitab Burdah berjamaah tiap jumat
siang (di rumah warga).
Untuk sarana
pendidikan, Desa Lihung hanya memiliki Madrasah setingkat SD dan TPA Alqur’an,
sehingga bagi anak-anak yang ingin sekolah umum harus datang ke desa tetangga
(Karang Intan) yang mempunyai fasilitas lengkap, berupa 2 buah Sekolah Dasar
dan 1 buah SMP. Untuk tingkat pendidikan sendiri, kebanyakan warganya hanya
menamatkan sampai Sekolah Dasar, karena lebih suka melanjutkan ke Pondok Pesantren Darussalam
di Martapura. Hanya sedikit warga yang menamatkan sekolah
hingga Perguruan
Tinggi. Untuk lebih detailnya bisa dilihat pada table
di bawah nantinya.
Potensi Desa
Lihung sebenarnya terbilang bagus,
karena usaha perikanan yang mulai maju dan menguntungkan, dan juga masih banyak
lahan tanah yang kosong, sehingga seharusnya bias dimanfaatkan untuk usaha
produktif. Hanya sayangnya, masih banyak
lahan tidur masih kurang dimanfaatkan oleh warga, padahal bila bisa
dimanfaatkan akan bisa menambah pendapatan warga itu sendiri. Dalam hal ini mungkin bias dimanfaatkan oleh
para investor (khususnya dalam bidang perkebunan dan industri) untuk bisa
memanfaatkannya, missal dengan system kerja sama yang menguntungkan kedua belah
pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar